Wellcome In DNA DESIGN WORKSHOP Creative Design Solution For Every Bussines Menerima Jasa Design | Setting | Printing | Offset | Contruction

Sunday 17 December 2017

Museum Gentala Arasy

Menara Gentala Arasy diresmikan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia H. Muhammad Jusuf Kalla pada tanggal 28 Maret 2015.
Pembangunannya diawali melalui musyawarah Gubernur Jambi H. Hasan Basri Agus dengan para tokoh masyarakat, seniman dan budayawan. Menara dibangun atas gagasan dan pemikiran yang sangat konseptual yang membawa manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat  serta memberi kebaikan bagi lingkungan sekitarnya. Proses pembangunannya berawal dari pembebasan tanah oleh Biro Aset dan Kekayaan Daerah Sekretariat Daraerah Provinsi Jambi melalui APBD Tahun 2010 seluas 4.507,12 M2. Tahun 2011 dilanjutkan oleh Dinas PU Provinsi Jambi memulainya dengan program kegiatan Detail Engineering Design (DED).

Hasil rumusan rancangan bangunan oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU), berwujud sebuah menara yang terhubung oleh sebuah jembatan pedestrian dengan referensi dasar bangunan ditempat tersebut yang Islami dan memiliki identitas karakter melayu Jambi yang  kemudian dituangkan kedalam format teknis Dinas Pekerjaan Umum (PU).

Menara Gentala Arasy dibangun secara bertahap ( 2011-2014 ) yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jambi melalui Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jambi. Luas bangunan utama ± 1.290.44 m2, taman dan pelataran lainnya ± 3.2016,69 m2. Ketinggian menara 80 m. Struktur pondasi bore file kedalaman 18 m. Struktur menara core beton 25 cm. Luas ruang museum ± 652,53 m2, balkon dapat melalui lift pada ketinggian 25 m. Tepasang 6 unit Jam pada badan menara, 4 unit diketinggian 70 m dengan diameter jam 3 m. 2 unit pada ketinggian 30 m diameter 1,2 m.

Menara Jam diharap dapat berfungsi sebagai penanda waktu ibadah dan hari-hari besar dan momen lainnya seperti waktu berbuka puasa, syahur dan lain-lainnya yang terkoneksi secara mekanik elektronik dengan Masjid Agung Al-falah Jambi.




Untuk menghubungkan menara yang berlokasi di Kelurahan Arab Melayu Kec.Pelayangan Kota Jambi dengan kawasan Tanggo Rajo dibangun jembatan pedestrian khusus untuk pejalan kaki yang memiliki panjang ± 530 m dengan lebar 4,5 m. Wujud dari bentang jembatan pedestrian ini berkonfigurasi huruf “S”, merupakan simbol syukur kepada Sang Pencipta atas berbagai capaian pembangunan yang telah diraih.

 ” Gentala Arasy”.  Nama ini berasal dari gabungan dua kata  Genta dan Tala. Genta: Alat bunyian yang terbuat dari logam, Tala: alat penyelaras. Akronim dua kata ini dimaknai sebagai bunyi pemandu yang selaras. Sedangkan kata “Arasy” ialah tempat tertinggi. Maka Gentala Arasy dimaknai bunyi panduan yang menyelaraskan ketentuan waktu dimana umat Islam harus mendirikan sholat lima waktu menghadap Allah SWT.

Sebagai pengingat, tanpa bermaksud mengkultuskan seseorang, Gentala Arasy dapat pula diartikan dengan” Genah Tanah Kelahiran Abdurrahman Sayoeti Gubernur Jambi periode ( 1089-1989) yang dilahirkan dan dibesarkan di Kota Seberang Jambi. Ia sosok yang dihormati dengan pengabdiannya dalam membangun Jambi.

Makna filosofis penempatan bangunan menara ini juga bukan tanpa makna, Kota Jambi Seberang awalnya sering disebut seberang kota atau sekoja merupakan kawasan budaya dengan beragam tinggalan dan bentuk warisan budaya melayu Islam.

Menara Gentala Arasy di ruang bawahnya difungsikan sebagai museum dengan memamerkan koleksi sejarah dan budaya  Islam di provinsi Jambi. Ruang dasarnya dimanfaatkan selain untuk kantor juga sebagai ruang teater untuk menayangkan film-film ilmu pengetahuan serta film sejarah dan budaya yang bernuansa Pada Ruangan museum dipamerkan berbagai jenis koleksi tinggalan sejarah dan budaya Islam yang berasal dari provinsi. Penyajian koleksi ditata sesuai dengan tata pameran museum yang dikelompokkan berdasarkan Tematis yaitu:
1. Naskah-naskah dan foto para Ulama
2. Seni dan Budaya Islam
3. Arsitektur Islam
4. Pendidikan Islam
5. Sejarah Menara Gentala Arasy

Pengelompokan tersebut diharapkan dapat mempermudah para pengunjung untuk memahami berbagai hal yang berkaitan dengan tata pameran Museum Gentala Arasy. Semua benda koleksi, foto dan informasi yang tersaji dalam pameran ini dapat memberikan nilai positif bagi masyarakat khususnya dunia pendidikan untuk mengetahui tentang sejarah dan kebudayaan Islam di Jambi.

Sejarah tentang masuknya Islam ke Jambi diketahui secara fragmentaris, dimana penyebaran dan perkembangan Islam identik dengan peradaban budaya Melayu Jambi yang memiliki kekayaan peninggalan sejarah dan budaya sejak masa pra sejarah, Indu-Budha, Islam  dan pengaruh Eropa.

Penyebaran agama Islam berjalan dengan damai, tidak heran bila Islam berkembang dengan pesat diseluruh wilayah Jambi khususnya dan nusantara pada umumnya. Penyebaran agama Islam terus berlanjut yang dilakukan oleh Ulama, Mubaligh dan Kiyai yang pergi ke Mekkah  Al-Mukarramah belajar atau sebaliknya yang memiliki peran besar dalam menyebarkan dan mengembangkan Islam di nusantara pada umumnya dan di Jambi khususnya. Di seberang kota Jambi sekarang lokasinya merupakan awalnya pusat perkembangan


 





No comments:

Post a Comment